SANTA FE – Pahlawan Barcelona Lionel Messi adalah sosok antagonis bagi klub manapun tak terkecuali tim besar seperti Manchester United, Arsenal dan Real Madrid.
United pernah dua kali merasakan dipecundangi Messi di laga final Liga Champions. Pada 2009, satu gol Messi melengkapi kemenangan 2-0 Barca ketika itu. Ulah Itu diulangi Messi saat kedua tim bentrok di Wembley dalam ajang yang sama. Gol Messi membuat Rooney dkk semakin tak berkutik di bawah dominasi Barca sehingga harus kembali merelakan trofi Liga Champions ke tangan Barca.
Arsenal juga kandas dua kali berturut-turut di babak yang sama (16 besar) saat bentrok dengan Barca di Liga Champions. Di pertemuan terakhir, Messi mencetak dua gol ke gawang pasukan Arsene Wenger.
Setali tiga uang, Real Madrid berulang kali harus menerima nasib dipecundangi Barca dengan Messi-nya. Terakhir, striker Argentina ini membuat Santiago Bernabeu membisu dengan dua golnya di pertandingan semifinal Liga Champions leg pertama.
Lalu apa kesan Messi tentang tiga klub besar yang pernah dihadapinya itu?
“Saya menikmati bermain melawan United dalam kemenangan Liga Champions lalu,” ujar Messi seperti dikutip Tribalfootball, Rabu (6/7/2011).
Manchester United, kata Messi, memiliki para pemain yang selalu mencoba untuk bermain sepakbola dengan baik. Setiap pemainnya mempunyai karakter yang berbeda, namun di tangan Sir Alex, semua pemain memiliki satu visi bermain.
Sementara Arsenal memiliki gaya dan ide bermain seperti sepakbola seperti Barcelona, yaitu permainan dari kaki ke kaki yang cepat serta indah dilihat. Bagi Messi, Arsenal hanya membutuhkan sedikit keberuntungan untuk dapat meraih gelar.
Untuk Real Madrid, pemain kelahiran Rosario 24 Juni 1987 ini sedikit meremehkan. Dia menganggap Real Madrid bukan sebuah tim yang mencolok. “Namun ketika saat lawan lengah mereka terlihat menakutkan,” ungkap Messi.
Di luar itu, top skor Liga Champions Musim 2010/2011 ini mengomentari isu bahwa dirinya pernah bersitegang dengan pelatih Argentina di Piala Dunia 2010, Diego Maradona. Isu itu menurutnya tidak berdasar.
"Saya tidak pernah punya masalah dengan Diego. Ada banyak berita kalau kami punya beberapa konflik ketika beliau melatih. Tapi saya tegaskan bahwa itu tidak benar," tegasnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar